Biasanya dalam suatu device yang
terpasang akan bernama /dev/hda1. Nomor 1 yang terdapat pada device tersebut
menunjukkan partisinya. Nomor-nomor tersebut berhubungan dengan jenis partisi
harddisk yang terdiri atas 3 macam, yaitu primary, extended, dan logical.
Partisi primary adalah partisi
nomor 1 sampai 4 yang tidak dijadikan extended. Contohnya adalah /dev/hda1,
/dev/hda2, /dev/hda3, dan /dev/hda4.
Partisi extended adalah partisi
nomor 1 sampai 4 yang akan dijadikan logical. Anda tidak bisa menggunakan
partisi extended sebelum dijadikan logical.
Partisi logical adalah partisi
nomor 5 ke atas yang merupakan pengembangan dari partisi extended.
Sebagai contoh,
apabila komputer Anda memiliki harddisk parallel SATA yang terpasang di kabel
primary master. Jika dalam harddisk tersebut telah terinstall sistem operasi
Windows dengan sebuah folder C, maka partisi C tersebut biasanya akan bernama
/dev/hda1. Sedangkan jika ada 2 pastisi (misal C dan D), kemungkinan akan
bernama /dev/hda1 dan /dev/hda2, keduanya adalah partisi primary. Jika
/dev/hda2 adalah extended, maka C dan D adalah /dev/hda1 dan /dev/hda5. Arti
/dev/hda5 adalah parisi logical yang merupakan pengembangan dari partisi
extended /dev/hda2.
Partisi harddisk yang akan
dijadikan sebagai partisi utama (/) dalam sistem operasi Linux paling tidak
sebesar 2 GB (tergantung dari distro yang digunakan). Sedangkan besarnya
partisi swap adalah minimal 2 kali dari ukuran RAM. Misalkan memori Anda
sebesar 128 MB, maka partisi swap yang harus disediakan adalah sebesar 235 MB.
Jika partisi swap terlalu kecil akan membuat kinerja komputer menjadi lambat
bahkan hang dan jika partisi swap terlalu besar akan memboroskan hardisk.
·
Kapankah membuat partisi utama dan swap?
Untuk membuat sebuah partisi sebaiknya dilakukan sebelum
melakukan instalasi Linux, meskipun hal tersebut bisa dilakukan pada saat
melakukan instalasi dengan resiko menghapus partisi sebelumnya. Anda dapat
melakukan partisi dengan menggunakan qparted yang tersedia dalam distro
Knoppix, gparted dalam distro Ubuntu, atau diskdrake dalam distro Mandriva.
Biasanya pilihan partisi dalam sistem operasi Linux ada 4
macam, yaitu :
1.
Remove all partitions on selected drives and
create default layout
Jika Anda memilih partisi dengan menggunakan opsi ini, maka
semua pertisi yang ada akan dihapus dan dibuat partisi yang baru secara
otomatis. Jangan memilih partisi jenis ini apabila dalam harddisk Anda telah
ada sistem operasi yang lain.
2.
Remove Linux partitions on selected drives and
create default layout.
Jika dalam harddik Anda ada partisi Linux dan Windows, dan
Anda ingin menhapus partisi Linuxnya saja, Anda dapat memilih opsi ini.
3.
Use free space on selested drives and create
defaul layout.
Dengan memilih opsi ini, Linux hanya akan menggunakan
harddisk yang kosong untuk dipartisi. Pastikan kapasitas harddisk yang kosong
cukup besar untuk dibagi menjadi 2 jenis partisi jika Anda belum memilika
partisi swap.
4.
Create costum layout.
Anda dapat mementukan sendiri jenis partisi dengan
menggunakan opsi ini. Anda dapat mengatur secara bebas besar harddisk yang
digunakan dan banyaknya partisi yang akan dibuat.
FILE SYSTEM
File system merupakan sebuah metode penyimpanan dan
pengorganisasian data/file pada komputer. Yang jelas file system ini
menggunakan sebuah media penyimpanan seperti harddisk dan CD-ROM.
1. Second Extended (Ext2)
Second Extended File system (Ext2) dirancang oleh Rémy Card,
sebagai file sistem yang extensible dan powerful untuk digunakan pada sistem
operasi Linux.
Latar belakang
Ext2 pertama kali dikembangkan dan diintegrasikan pada
kernel Linux, dan sekarang ini sedang dikembangkan juga penggunaannya pada
sistem operasi lainnya.
Tujuannya adalah untuk membuat suatu file system yang
powerful, yang dapat mengimplementasikan file-file semantik dari UNIX dan
mempunyai pelayanan advance features.
Kemampuan dasar EXT2
- File system EXT2 mampu menyokong beberapa tipe file yang
standar dari UNIX, seperti regular file, directories, device special files, dan
symbolic links.
- EXT2 mampu mengatur file-file system yang dibuat dalam
partisi yang besar.
- File system EXT2 mampu menghasilkan nama-nama file yang
panjang. Maximum 255 karakter.
- EXT2 memerlukan beberapa blok untuk super user (root).
2. Third Extended File System (Ext3)
- EXT3 merupakan suatu journalled filesystem
- Journalled filesystem didesain untuk membantu melindungi
data yang ada di dalamnya.
- Dengan adanya journalled filesystem, maka kita tidak perlu
lagi untuk melakukan pengecekan
kekonsistensian data, yang akan memakan waktu sangat lama
bagi harddisk yang berkapasitas besar.
- EXT3 adalah suatu filesystem yang dikembangkan untuk
digunakan pada sistem operasi Linux.
- EXT3 merupakan hasil perbaikan dari EXT2 ke dalam bentuk
EXT2 yang lebih baik dengan menambahkan berbagai macam keunggulan
Keunggulannya:
§
Availability :
EXT3 tidak mendukung proses pengecekan file system, bahkan
ketika system yang belum dibersihkan mengalami “shutdown”, kecuali pada
beberapa kesalahan hardware yang sangat jarang.
Hal seperti ini terjadi karena data ditulis atau disimpan ke
dalam disk dalam suatu cara sehingga file system-nya selalu konsisten.
Waktu yang diperlukan untuk me-recover ext3 file system
setelah system yang belum dibersihkan dimatikan tidak tergantung dari ukuran
file system atau jumlah file; tetapi tergantung kepada ukuran “jurnal” yang
digunakan untuk memelihara konsistensi. Jurnal dengan ukuran awal (default)
membutuhkan sekitar 1 sekon untuk recover (tergantung dari
kecepatan hardware).
§
Integritas Data
- Dengan menggunakan file sistem ext3 kita bisa mendapatkan
jaminan yang lebih kuat mengenai integritas data dalam kasus dimana sistem yang
belum dibersihkan dimatikan (shutdown).
- Kita bisa memilih tipe dan level proteksi yang diterima
data.
- Kita bisa memilih untuk menjaga agar file system tetap
konsisten, tetapi tetap mengijinkan kerusakan terhadap data dalam file system
dalam kasus dimatikannya (shutdown) system yang belum dibersihkan; ini bisa
memberikan peningkatan kecepatan pada beberapa keadaan.
- Secara alternatif kita bisa memilih untuk lebih memastikan
bahwa data konsisten dengan bagian dari file system; ini berarti kita tidak
akan pernah melihat “garbage data” pada file-file yang baru ditulis ulang
setelah terjadi “crash”.
- Pilihan yang aman yakni menjaga kekonsistenan data sebagai
bagian dari file system adalah pilihan default
ü
Perbandingan EXT2 VS EXT3
- Secara umum prinsip-prinsip dalam EXT2 sama dengan EXT3.
- Metode pengaksesan file, keamanan data, dan penggunaan
disk space antara kedua file system ini hampir sama.
- Perbedaan mendasar antara kedua file system ini adalah
konsep journaling file system yang digunakan pada EXT3.
- Konsep journaling ini menyebabkan EXT2 dan EXT3 memiliki
perbedaan dalam hal daya tahan dan pemulihan data dari kerusakan.
- Konsep journaling ini menyebabkan EXT3 jauh lebih cepat
daripada EXT2 dalam melakukan pemulihan data akibat terjadinya kerusakan.
3. Fourth Extended File System (Ext4)
Ext4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel
2.6.28 jadi apabila distro anda yang secara default memiliki versi kernel
tersebuat atau di atas nya otomatis system anda sudah support ext4 (dengan
catatan sudah di include kedalam kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus
mengunakan versi 1.41.5 atau lebih.
Apabila anda masih menggunakan fs ext3 dapat mengkonversi ke
ext4 dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.
Keuntungan yang bisa didapat dengan mengupgrade filesystem
ke ext4 dibanding ext3 adalah mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya
dia akan mempunyai 1EB = 1,048,576 TB ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB
untuk maksimum file size nya, Fast fsck, Journal checksumming, Defragmentation
support.
0 comments:
Posting Komentar