Pages

Sabtu, 15 Oktober 2011

Jenis dan penjelasan Partisi pada LInux






Biasanya dalam suatu device yang terpasang akan bernama /dev/hda1. Nomor 1 yang terdapat pada device tersebut menunjukkan partisinya. Nomor-nomor tersebut berhubungan dengan jenis partisi harddisk yang terdiri atas 3 macam, yaitu primary, extended, dan logical.

Partisi primary adalah partisi nomor 1 sampai 4 yang tidak dijadikan extended. Contohnya adalah /dev/hda1, /dev/hda2, /dev/hda3, dan /dev/hda4.

Partisi extended adalah partisi nomor 1 sampai 4 yang akan dijadikan logical. Anda tidak bisa menggunakan partisi extended sebelum dijadikan logical.

Partisi logical adalah partisi nomor 5 ke atas yang merupakan pengembangan dari partisi extended.

Sebagai contoh, apabila komputer Anda memiliki harddisk parallel SATA yang terpasang di kabel primary master. Jika dalam harddisk tersebut telah terinstall sistem operasi Windows dengan sebuah folder C, maka partisi C tersebut biasanya akan bernama /dev/hda1. Sedangkan jika ada 2 pastisi (misal C dan D), kemungkinan akan bernama /dev/hda1 dan /dev/hda2, keduanya adalah partisi primary. Jika /dev/hda2 adalah extended, maka C dan D adalah /dev/hda1 dan /dev/hda5. Arti /dev/hda5 adalah parisi logical yang merupakan pengembangan dari partisi extended /dev/hda2.

Partisi harddisk yang akan dijadikan sebagai partisi utama (/) dalam sistem operasi Linux paling tidak sebesar 2 GB (tergantung dari distro yang digunakan). Sedangkan besarnya partisi swap adalah minimal 2 kali dari ukuran RAM. Misalkan memori Anda sebesar 128 MB, maka partisi swap yang harus disediakan adalah sebesar 235 MB. Jika partisi swap terlalu kecil akan membuat kinerja komputer menjadi lambat bahkan hang dan jika partisi swap terlalu besar akan memboroskan hardisk.


·         Kapankah membuat partisi utama dan swap?

Untuk membuat sebuah partisi sebaiknya dilakukan sebelum melakukan instalasi Linux, meskipun hal tersebut bisa dilakukan pada saat melakukan instalasi dengan resiko menghapus partisi sebelumnya. Anda dapat melakukan partisi dengan menggunakan qparted yang tersedia dalam distro Knoppix, gparted dalam distro Ubuntu, atau diskdrake dalam distro Mandriva.

Biasanya pilihan partisi dalam sistem operasi Linux ada 4 macam, yaitu :

1.       Remove all partitions on selected drives and create default layout

Jika Anda memilih partisi dengan menggunakan opsi ini, maka semua pertisi yang ada akan dihapus dan dibuat partisi yang baru secara otomatis. Jangan memilih partisi jenis ini apabila dalam harddisk Anda telah ada sistem operasi yang lain.

2.       Remove Linux partitions on selected drives and create default layout.

Jika dalam harddik Anda ada partisi Linux dan Windows, dan Anda ingin menhapus partisi Linuxnya saja, Anda dapat memilih opsi ini.

3.       Use free space on selested drives and create defaul layout.

Dengan memilih opsi ini, Linux hanya akan menggunakan harddisk yang kosong untuk dipartisi. Pastikan kapasitas harddisk yang kosong cukup besar untuk dibagi menjadi 2 jenis partisi jika Anda belum memilika partisi swap.

4.       Create costum layout.

Anda dapat mementukan sendiri jenis partisi dengan menggunakan opsi ini. Anda dapat mengatur secara bebas besar harddisk yang digunakan dan banyaknya partisi yang akan dibuat.


FILE SYSTEM

File system merupakan sebuah metode penyimpanan dan pengorganisasian data/file pada komputer. Yang jelas file system ini menggunakan sebuah media penyimpanan seperti harddisk dan CD-ROM.

1. Second Extended (Ext2)

Second Extended File system (Ext2) dirancang oleh Rémy Card, sebagai file sistem yang extensible dan powerful untuk digunakan pada sistem operasi Linux.

Latar belakang

Ext2 pertama kali dikembangkan dan diintegrasikan pada kernel Linux, dan sekarang ini sedang dikembangkan juga penggunaannya pada sistem operasi lainnya.

Tujuannya adalah untuk membuat suatu file system yang powerful, yang dapat mengimplementasikan file-file semantik dari UNIX dan mempunyai pelayanan advance features.

Kemampuan dasar EXT2

- File system EXT2 mampu menyokong beberapa tipe file yang standar dari UNIX, seperti regular file, directories, device special files, dan symbolic links.
- EXT2 mampu mengatur file-file system yang dibuat dalam partisi yang besar.
- File system EXT2 mampu menghasilkan nama-nama file yang panjang. Maximum 255 karakter.
- EXT2 memerlukan beberapa blok untuk super user (root).


2. Third Extended File System (Ext3)

- EXT3 merupakan suatu journalled filesystem
- Journalled filesystem didesain untuk membantu melindungi data yang ada di dalamnya.
- Dengan adanya journalled filesystem, maka kita tidak perlu lagi untuk melakukan pengecekan
kekonsistensian data, yang akan memakan waktu sangat lama bagi harddisk yang berkapasitas besar.
- EXT3 adalah suatu filesystem yang dikembangkan untuk digunakan pada sistem operasi Linux.
- EXT3 merupakan hasil perbaikan dari EXT2 ke dalam bentuk EXT2 yang lebih baik dengan menambahkan berbagai macam keunggulan

Keunggulannya:

§  Availability :
EXT3 tidak mendukung proses pengecekan file system, bahkan ketika system yang belum dibersihkan mengalami “shutdown”, kecuali pada beberapa kesalahan hardware yang sangat jarang.
Hal seperti ini terjadi karena data ditulis atau disimpan ke dalam disk dalam suatu cara sehingga file system-nya selalu konsisten.
Waktu yang diperlukan untuk me-recover ext3 file system setelah system yang belum dibersihkan dimatikan tidak tergantung dari ukuran file system atau jumlah file; tetapi tergantung kepada ukuran “jurnal” yang digunakan untuk memelihara konsistensi. Jurnal dengan ukuran awal (default)
membutuhkan sekitar 1 sekon untuk recover (tergantung dari kecepatan hardware).

§  Integritas Data
- Dengan menggunakan file sistem ext3 kita bisa mendapatkan jaminan yang lebih kuat mengenai integritas data dalam kasus dimana sistem yang belum dibersihkan dimatikan (shutdown).
- Kita bisa memilih tipe dan level proteksi yang diterima data.
- Kita bisa memilih untuk menjaga agar file system tetap konsisten, tetapi tetap mengijinkan kerusakan terhadap data dalam file system dalam kasus dimatikannya (shutdown) system yang belum dibersihkan; ini bisa memberikan peningkatan kecepatan pada beberapa keadaan.
- Secara alternatif kita bisa memilih untuk lebih memastikan bahwa data konsisten dengan bagian dari file system; ini berarti kita tidak akan pernah melihat “garbage data” pada file-file yang baru ditulis ulang setelah terjadi “crash”.
- Pilihan yang aman yakni menjaga kekonsistenan data sebagai bagian dari file system adalah pilihan default

ü  Perbandingan EXT2 VS EXT3
- Secara umum prinsip-prinsip dalam EXT2 sama dengan EXT3.
- Metode pengaksesan file, keamanan data, dan penggunaan disk space antara kedua file system ini hampir sama.
- Perbedaan mendasar antara kedua file system ini adalah konsep journaling file system yang digunakan pada EXT3.
- Konsep journaling ini menyebabkan EXT2 dan EXT3 memiliki perbedaan dalam hal daya tahan dan pemulihan data dari kerusakan.
- Konsep journaling ini menyebabkan EXT3 jauh lebih cepat daripada EXT2 dalam melakukan pemulihan data akibat terjadinya kerusakan.


3. Fourth Extended File System (Ext4)

Ext4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila distro anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas nya otomatis system anda sudah support ext4 (dengan catatan sudah di include kedalam kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan versi 1.41.5 atau lebih.

Apabila anda masih menggunakan fs ext3 dapat mengkonversi ke ext4 dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.

Keuntungan yang bisa didapat dengan mengupgrade filesystem ke ext4 dibanding ext3 adalah mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB = 1,048,576 TB ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB untuk maksimum file size nya, Fast fsck, Journal checksumming, Defragmentation support.

0 comments:

Posting Komentar