Pages

Sabtu, 15 Oktober 2011

Direktori pada Linux



Direktori debian GNU/Linux tersusun secara hirarki. Berbeda dengan Microsoft windows yang mengelompokkan berdasarkan partisi yang ada. Debian GNU/Linux hanya memiliki satu hirarki direktori besar yang berisi semuapartisi yang ada. Direktori teratas adalah direktori root yang ditandai dengan forward slash (/).

Di bawah direktori root (/) berisi sub direktori /bin, /boot, /dev, /etc, /home, /lib, m/lost+found, /misc, /mnt, /proc, /root, /sbin, /tmp, /usr, /var. Di bawah subdirektori yang telah disebutkan di atas, masih terdapat subdirektori lagi hingga berupa file saja.



Direktori Debian GNU/Linux
Struktur debian GNU/Linux dan varian GNU/Linux lain berdasarkan pada sistem operasi UNIX. Keuntungan dari sistem direktori ini adalah anda dapat memposisikan sebuah partisi sebagai sebuah file pada sistem. Berikut ini
struktur direktori/file debian GNU/Linux:
/ Direktori root. Berisi seluruh file dan direktori lain.
/bin berisi file-file binary standar yang dapat digunakan oleh seluruh user baik user biasa maupun super user
/boot berisi file-file yang digunakan untuk booting Linux termasuk kernel image
/cdrom Mounting point untuk cdrom. Jika sistem memilki 2 buah cdrom drive
maka akan dikenali sebagai /cdrom2.
/dev berisi file system khusus yang merupakan refleksi device hardware yang dikenali dan digunakan sistem
/etc berisi file-file konfigurasi sistem, biasanya hanya boleh diubah oleh super user
/floppy Mounting point untuk floppy drive. Jika sistem memiliki 2 buah floppy drive maka akan dikenali sebagai /floppy2.
/home berisi direktori-direktori yang merupakan direktori home untuk user biasa dan aplikasi tertentu
/lib berisi file-file library yang digunakan untuk mendukung kerja kernel Linux
/initrd File-file untuk RAM Disk GNU/Linux.


/lost+found File-file recovery
/mnt direktori khusus yang disediakan untuk mounting (mengaitkan) device disk storage ke sistem dalam bentuk direktori
/proc berisi file system khusus yang menunjukkan data-data kernel setiap saat /root direktori home untuk user root (user khusus dengan priviledges hampir tak terbatas)
/sbin sama seperti direktori bin, tetapi hanya super user yang sebaiknya menggunakan binary-binary tersebut mengingat fungsifungsi binary yang  terdapat di direktori ini untuk maintenance sistem
/tmp berisi file-file sementara yang dibutuhkan sebuah aplikasi yang sedang berjalan
/usr berisi library, binary, dokumentasi dan file lainnya hasil instalasi user
/var berisi file-file log, mailbox dan data-data aplikasi
/var/lock File lock untuk menjaga user lain menggunakan file tersebut.
/var/log Berisi log dari sebuah program


Direktori-direktori di atas adalah direktori induk yang dibawahnya masih terdapat sub direktori, antara lain:

/usr/X11R6 Berisi file-file yang dibutuhkan oleh sistem X Window.
/usr/bin Berisi file-file biner/program yang dapat digunakan oleh seluruh user.
/usr/doc Berisi dokumentasi yang dapat diakses oleh seluruh user.
/usr/games Berisi program game yang dapat diakses oleh seluruh user.
/usr/lib Berisi file biner untuk bahasa pemrograman yang dapat diakses oleh seluruh user.
/usr/local Berisi program yang ditulis oleh user pada komputer lokal.
/usr/src Berisi source code untuk sistem operasi GNU/Linux seperti kernel Linux, dll.

Jenis dan penjelasan Partisi pada LInux






Biasanya dalam suatu device yang terpasang akan bernama /dev/hda1. Nomor 1 yang terdapat pada device tersebut menunjukkan partisinya. Nomor-nomor tersebut berhubungan dengan jenis partisi harddisk yang terdiri atas 3 macam, yaitu primary, extended, dan logical.

Partisi primary adalah partisi nomor 1 sampai 4 yang tidak dijadikan extended. Contohnya adalah /dev/hda1, /dev/hda2, /dev/hda3, dan /dev/hda4.

Partisi extended adalah partisi nomor 1 sampai 4 yang akan dijadikan logical. Anda tidak bisa menggunakan partisi extended sebelum dijadikan logical.

Partisi logical adalah partisi nomor 5 ke atas yang merupakan pengembangan dari partisi extended.

Sebagai contoh, apabila komputer Anda memiliki harddisk parallel SATA yang terpasang di kabel primary master. Jika dalam harddisk tersebut telah terinstall sistem operasi Windows dengan sebuah folder C, maka partisi C tersebut biasanya akan bernama /dev/hda1. Sedangkan jika ada 2 pastisi (misal C dan D), kemungkinan akan bernama /dev/hda1 dan /dev/hda2, keduanya adalah partisi primary. Jika /dev/hda2 adalah extended, maka C dan D adalah /dev/hda1 dan /dev/hda5. Arti /dev/hda5 adalah parisi logical yang merupakan pengembangan dari partisi extended /dev/hda2.

Partisi harddisk yang akan dijadikan sebagai partisi utama (/) dalam sistem operasi Linux paling tidak sebesar 2 GB (tergantung dari distro yang digunakan). Sedangkan besarnya partisi swap adalah minimal 2 kali dari ukuran RAM. Misalkan memori Anda sebesar 128 MB, maka partisi swap yang harus disediakan adalah sebesar 235 MB. Jika partisi swap terlalu kecil akan membuat kinerja komputer menjadi lambat bahkan hang dan jika partisi swap terlalu besar akan memboroskan hardisk.


·         Kapankah membuat partisi utama dan swap?

Untuk membuat sebuah partisi sebaiknya dilakukan sebelum melakukan instalasi Linux, meskipun hal tersebut bisa dilakukan pada saat melakukan instalasi dengan resiko menghapus partisi sebelumnya. Anda dapat melakukan partisi dengan menggunakan qparted yang tersedia dalam distro Knoppix, gparted dalam distro Ubuntu, atau diskdrake dalam distro Mandriva.

Biasanya pilihan partisi dalam sistem operasi Linux ada 4 macam, yaitu :

1.       Remove all partitions on selected drives and create default layout

Jika Anda memilih partisi dengan menggunakan opsi ini, maka semua pertisi yang ada akan dihapus dan dibuat partisi yang baru secara otomatis. Jangan memilih partisi jenis ini apabila dalam harddisk Anda telah ada sistem operasi yang lain.

2.       Remove Linux partitions on selected drives and create default layout.

Jika dalam harddik Anda ada partisi Linux dan Windows, dan Anda ingin menhapus partisi Linuxnya saja, Anda dapat memilih opsi ini.

3.       Use free space on selested drives and create defaul layout.

Dengan memilih opsi ini, Linux hanya akan menggunakan harddisk yang kosong untuk dipartisi. Pastikan kapasitas harddisk yang kosong cukup besar untuk dibagi menjadi 2 jenis partisi jika Anda belum memilika partisi swap.

4.       Create costum layout.

Anda dapat mementukan sendiri jenis partisi dengan menggunakan opsi ini. Anda dapat mengatur secara bebas besar harddisk yang digunakan dan banyaknya partisi yang akan dibuat.


FILE SYSTEM

File system merupakan sebuah metode penyimpanan dan pengorganisasian data/file pada komputer. Yang jelas file system ini menggunakan sebuah media penyimpanan seperti harddisk dan CD-ROM.

1. Second Extended (Ext2)

Second Extended File system (Ext2) dirancang oleh Rémy Card, sebagai file sistem yang extensible dan powerful untuk digunakan pada sistem operasi Linux.

Latar belakang

Ext2 pertama kali dikembangkan dan diintegrasikan pada kernel Linux, dan sekarang ini sedang dikembangkan juga penggunaannya pada sistem operasi lainnya.

Tujuannya adalah untuk membuat suatu file system yang powerful, yang dapat mengimplementasikan file-file semantik dari UNIX dan mempunyai pelayanan advance features.

Kemampuan dasar EXT2

- File system EXT2 mampu menyokong beberapa tipe file yang standar dari UNIX, seperti regular file, directories, device special files, dan symbolic links.
- EXT2 mampu mengatur file-file system yang dibuat dalam partisi yang besar.
- File system EXT2 mampu menghasilkan nama-nama file yang panjang. Maximum 255 karakter.
- EXT2 memerlukan beberapa blok untuk super user (root).


2. Third Extended File System (Ext3)

- EXT3 merupakan suatu journalled filesystem
- Journalled filesystem didesain untuk membantu melindungi data yang ada di dalamnya.
- Dengan adanya journalled filesystem, maka kita tidak perlu lagi untuk melakukan pengecekan
kekonsistensian data, yang akan memakan waktu sangat lama bagi harddisk yang berkapasitas besar.
- EXT3 adalah suatu filesystem yang dikembangkan untuk digunakan pada sistem operasi Linux.
- EXT3 merupakan hasil perbaikan dari EXT2 ke dalam bentuk EXT2 yang lebih baik dengan menambahkan berbagai macam keunggulan

Keunggulannya:

§  Availability :
EXT3 tidak mendukung proses pengecekan file system, bahkan ketika system yang belum dibersihkan mengalami “shutdown”, kecuali pada beberapa kesalahan hardware yang sangat jarang.
Hal seperti ini terjadi karena data ditulis atau disimpan ke dalam disk dalam suatu cara sehingga file system-nya selalu konsisten.
Waktu yang diperlukan untuk me-recover ext3 file system setelah system yang belum dibersihkan dimatikan tidak tergantung dari ukuran file system atau jumlah file; tetapi tergantung kepada ukuran “jurnal” yang digunakan untuk memelihara konsistensi. Jurnal dengan ukuran awal (default)
membutuhkan sekitar 1 sekon untuk recover (tergantung dari kecepatan hardware).

§  Integritas Data
- Dengan menggunakan file sistem ext3 kita bisa mendapatkan jaminan yang lebih kuat mengenai integritas data dalam kasus dimana sistem yang belum dibersihkan dimatikan (shutdown).
- Kita bisa memilih tipe dan level proteksi yang diterima data.
- Kita bisa memilih untuk menjaga agar file system tetap konsisten, tetapi tetap mengijinkan kerusakan terhadap data dalam file system dalam kasus dimatikannya (shutdown) system yang belum dibersihkan; ini bisa memberikan peningkatan kecepatan pada beberapa keadaan.
- Secara alternatif kita bisa memilih untuk lebih memastikan bahwa data konsisten dengan bagian dari file system; ini berarti kita tidak akan pernah melihat “garbage data” pada file-file yang baru ditulis ulang setelah terjadi “crash”.
- Pilihan yang aman yakni menjaga kekonsistenan data sebagai bagian dari file system adalah pilihan default

ü  Perbandingan EXT2 VS EXT3
- Secara umum prinsip-prinsip dalam EXT2 sama dengan EXT3.
- Metode pengaksesan file, keamanan data, dan penggunaan disk space antara kedua file system ini hampir sama.
- Perbedaan mendasar antara kedua file system ini adalah konsep journaling file system yang digunakan pada EXT3.
- Konsep journaling ini menyebabkan EXT2 dan EXT3 memiliki perbedaan dalam hal daya tahan dan pemulihan data dari kerusakan.
- Konsep journaling ini menyebabkan EXT3 jauh lebih cepat daripada EXT2 dalam melakukan pemulihan data akibat terjadinya kerusakan.


3. Fourth Extended File System (Ext4)

Ext4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila distro anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas nya otomatis system anda sudah support ext4 (dengan catatan sudah di include kedalam kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan versi 1.41.5 atau lebih.

Apabila anda masih menggunakan fs ext3 dapat mengkonversi ke ext4 dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.

Keuntungan yang bisa didapat dengan mengupgrade filesystem ke ext4 dibanding ext3 adalah mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB = 1,048,576 TB ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB untuk maksimum file size nya, Fast fsck, Journal checksumming, Defragmentation support.

Type File Pada Linux

Pada GNU/Linux, terdapat beberapa tipe file seperti executable file, system data file, dan user data file.

Beberapa perbedaan yang ada antara lain: Executable file: file-file ini berisi instruksi program untuk dijalankan oleh sistem. Program dan script merupakan executable file. system data file: file-file ini berisi informasi yang digunakan oleh program atau script. Biasanya digunakan oleh administrator dan para programmer untuk menjalankan program secara berlainan. user data file: file-file ini berisi teks dan data yang dibuat oleh user. Secara default GNU/Linux dapat mengenali secara otomatis seluruh tipe file sehingga anda tidak perlu lagi bersusah payah dengan tipe filenya.

Hidden File Beberapa file yang ada pada GNU/Linux terkadang tidak tampak atau tidak dapat diakses oleh user lain. Sebagai contoh, terdapat banyak file konfigurasi sistem yang hanya dapat diakses oleh root dan biasanya oleh sistem dibuat tersembunyi (hidden), sehingga tidak dapat dilihat/diakses oleh user lain. Namun, sebagai user biasa pun anda dapat membuat file tersembunyi. File tersembunyi pada GNU/Linux biasanya diawali dengan karakter titik (.). Anda dapat melihat beberapa file tersembunyi yang ada pada direktori home.

kari@debian:~$ ls -al<br>
 total 572 <br>
-rw-r--r-- 1 kari kari 1290 Mar 12 11:42 .bashrc <br>
 drwx------ 3 kari kari 1024 Mar 12 14:15 .config <br>
-rw-r--r-- 1 kari kari 6 Mar 13 11:10 .data<br>

Untuk membuat sebuah hidden file dapat menggunakan perintah berikut:
kari@debian:~$ cat > .datarahasiaku

Catatan: Pembuatan hidden file selalu diawali dengan karakter titik (.)

Pengertian jenis Ekstensi File Pada Linux


GNU/Linux dapat membaca ekstensi file dari sistem operasi lain seperti *.jpg
untuk file gambar, *.html untuk file web, *.doc untuk word processor Microsoft
Windows, dll. Ekstensi File yang digunakan debian GNU/Linux:

-          .bz2 File kompresi dengan menggunakan kompresi bzip2.
-          .gz File kompresi dengan menggunakan kompresi gzip.
-          .c File yang ditulis dalam bahasa C.
-          .conf File konfigurasi GNU/Linux.
-          .deb Paket instalasi debian GNU/Linux.
-          .lock File yang terkunci demi untuk menghindari pemakaian oleh file lain.
-          .so Objek share (pustaka atau modul).
-          .src File source code. Yang ditulis dalam plain text, file tersebut harus dikompilasi terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
-          Tar bz adalah arsip yang dikompresi bunzip.
-          Tar bz2 adalah arsip yang dikompresi bunzip2 & termasuk pada jenis file tarbal
-          Tar gz adalah arsip yang dikompresi gzip. Merupakan salah satu file tarball yang dimana pengkompresian datanya menggunakan tar & gzip
Gzip ini adalah software kompresi zip versi GNU, fungsinya untuk mengkompresi sebuah    file. Sintaksnya sangat sederhana:
-          Deb adalag extensi dari debian Software package Format & Paling sering digunakan untuk binari Package. Debian packages juga digunakan dalam pendistribusian Debian Ubuntu dll. Program yang menangani *.deb adalah dpkg

Menghitung Collision Domain & Broadcast Domain