Nama : Pratiwi
Putriyan (20)
Kelas : X TKJ A
SMKN 1 CIMAHI
PERINTAH DASAR LINUX
Seperti
halnya bila kita mengetikkan perintah di DOS, command line atau baris perintah
di Linux juga diketikkan di prompt dan diakhiri dengan menekan tombol Enter
pada keyboard untuk mengeksekusi perintah tersebut.
Baris
perintah merupakan cara yang lebih efisien untuk melakukan sesuatu pekerjaan.
Oleh karena itu pemakai Linux tetap mengandalkan cara ini untuk bekerja.
Sebaiknya pemula juga harus mengetahui dan sedikitnya pernah menggunanakan
perintah baris ini karena suatu saat pengetahuan akan perintah-perintah ini
bisa sangat diperlukan.
Penjelasan
masing-masing perintah akan dipersingkat saja dan untuk mengetahui lebih detail
lagi fungsi-fungsi suatu perintah, Anda dapat melihat manualnya, misalnya
dengan mengetikkan perintah man:
© man adalah
perintah untuk menampilkan manual dari suatu perintah. Cara untuk
menggunakannya adalah dengan mengetikkan man diikuti dengan perintah yang ingin
kita ketahui manual pemakaiannya.
Contoh:
$ man ls
Perintah di atas digunakan untuk
menampilkan bagaimana cara penggunaan perintah ls secara lengkap.
*Perintah dasar linux
1. adduser
Perintah adduser digunakan untuk
menambahkan user:
Biasanya hanya dilakukan oleh
root untuk menambahkan user atau account yg baru. Setelah perintah ini bisa
dilanjutkan dengan perintah passwd, yaitu perintah untuk membuat password bagi
user tersebut. Contoh:
# adduser udin
# passwd udin
Perhatikan bahwa semua perintah
yang membutuhkan akses root, di sini
ditulis dengan dengan menggunakan tanda #, untuk memudahkan Anda
membedakannya dengan perintah yang tidak perlu akses root.
Jika Anda menjalankan perintah
adduser, Anda akan diminta memasukkan password untuk user yang Anda buat.
Isikan password untuk user baru tersebut dua kali dengan kata yang sama.
2. alias
Digunakan untuk
memberi nama lain dari sebuah perintah. Misalnya bila Anda ingin perintah ls
dapat juga dijalankandengan mengetikkan perintah dir, maka buatlah aliasnya
sbb:
$ alias dir=ls
Kalau Anda suka dengan tampilan
berwarna-warni, cobalah bereksperimen dengan perintah berikut:
$ alias dir=ls -ar –color:always
Untuk melihat
perintah-perintah apa saja yang mempunyai nama lain saat itu, cukup ketikkan alias
saja (tanpa argumen). Lihat juga perintah unalias..
3. cd
Change
Directory atau untuk berpindah direktori dan saya kira Anda tidak akan menemui
kesulitan menggunakan perintah ini karena cara penggunaanya mirip dengan
perintah cd di DOS.
4. chmod
Digunakan untuk
menambah dan mengurangi ijin pemakai untuk mengakses file atau direktori. Anda
dapat menggunakan sistem numeric coding atau sistem letter coding. Ada tiga
jenis permission/perijinan yang dapat dirubah yaitu:
1. r untuk read,
2. w untuk write, dan
3. x untuk execute.
Dengan
menggunakan letter coding, Anda dapat merubah permission diatas untuk
masing-masing u (user), g (group), o (other) dan a (all) dengan hanya memberi
tanda plus (+) untuk menambah ijin dan tanda minus (-) untuk mencabut ijin.
Misalnya untuk
memberikan ijin baca dan eksekusi file coba1 kepada owner dan group,
perintahnya adalah:
$ chmod ug+rx coba1
Untuk mencabut ijin-ijin
tersebut:
$ chmod ug-rx coba1
Dengan
menggunakan sitem numeric coding, permission untuk user, group dan other ditentukan
dengan menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1 dimana 4 (read), 2 (write)
dan 1 (execute).
Misalnya untuk
memberikan ijin baca(4), tulis(2) dan eksekusi(1) file coba2 kepada owner,
perintahnya adalah:
$ chmod 700 coba2
Contoh lain, untuk memberi ijin
baca(4) dan tulis(2) file coba3 kepada user, baca(4) saja kepada group dan
other, perintahnya adalah:
$ chmod 644 coba3
Perhatian: Jika Anda hosting di
server berbasis Linux, perintah ini sangat penting sekali bagi keamanan data
Anda. Saya sarankan semua direktori yang tidak perlu Anda tulis di chmod 100
(jika Apache jalan sebagai current user (Anda)) atau di chmod 501 jika Apache
jalan sebagai www-data atau nobody (user lain).
5.
clear
Perintah ini sama seperti cls pada MS-DOS yaitu untuk
membersihkan layar.
6. cp
Untuk menyalin
file atau copy. Misalnya untuk menyalin file1 menjadi file2:
$ cp <file1> <file2>
7. fg
Mengembalikan
suatu proses yang dihentikan sementar(suspend) agar berjalan kembali di
foreground. Lihat juga perintah bg diatas.
8. find
Untuk menemukan
dimana letak sebuah file. Perintah ini akan mencari file sesuai dengan kriteria
yang Anda tentukan. Sintaksnya adalah perintah itu sendiri diikuti dengan nama
direktori awal pencarian, kemudian nama file (bisa menggunakan wildcard,
metacharacters) dan terakhir menentukan bagaimana hasil pencarian itu akan
ditampilkan. Misalnya akan dicari semua file yang berakhiran .doc di current
direktori serta tampilkan hasilnya di layar:
$ find . -name *.doc -print
Contoh hasil:
. /public/docs/account.doc
. /public/docs/balance.doc
.
/public/docs/statistik/prospek.doc
./public/docs/statistik/presconf.doc
9. login
Untuk masuk ke
sistem dengan memasukkan login ID atau dapat juga digunakan untuk berpindah
dari user satu ke user lainnya.
10. logout
Untuk keluar
dari sistem.
11. ls
Menampilkan isi
dari sebuah direktori seperti perintah dir di DOS. Anda dapat menggunakan
beberapa option yang disediakan untuk mengatur tampilannya di layar. Bila Anda
menjalankan perintah ini tanpa option maka akan ditampilkan seluruh file nonhidden(file
tanpa awalan tanda titik) secara alfabet dan secara melebar mengisi kolom
layar. Option -la artinya menampilkan seluruh file/all termasuk file
hidden(file dengan awalan tanda titik) dengan format panjang.
12. mkdir
Membuat
direktori baru, sama dengan perintah md di DOS.
13.
mesg
Perintah
ini digunakan oleh user untuk memberikan ijin user lain menampilkan pesan
dilayar terminal. Misalnya mesg Anda dalam posisi y maka user lain bisa
menampilkan pesan di layar Anda dengan write atau talk.
$ mesg y atau mesg n
Gunakan mesg n bila Anda tidak ingin
diganggu dengan tampilan pesan-pesan dari user lain.
14.
mv
Untuk
memindahkan file dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Bila argumen yang kedua
berupa sebuah direktori maka mv akan memindahkan file ke direktori tersebut.
Bila kedua argumen berupa file maka nama file pertama akan menimpa file kedua.
Akan terjadi kesalahan bila Anda memasukkan lebih dari dua argumen kecuali
argumen terakhir berupa sebuah direktori.
15.
Mount
Perintah yang satu ini pasti sangat asing bagi pengguna MS-DOS.
Pada lingkungan MS-DOS dan Windows, sebuah drive/partisi dikenali dengan drive
letter [Misalkan drive A untuk disket, drive C untuk Harddisk 1, drive D untuk
cdrom, dan seterusnya] , namun pada lingkungan Linux, sebuah drive dikenali sebagai
sebuah file. Misalkan saja Hardisk 1 partisi 1 dikenali sebagai file pada
direktori /dev/hda1 .
Lalu untuk mengakses drive tersebut, kita perlu melakukan
mounting point file /dev/hda1 tersebut pada sebuah direktori yang telah kita
buat. Contoh perintah untuk melakukan mounting adalah seperti berikut :
mount -t vfat -rw /dev/hda1 /mnt/windows
Berikut penjelasan perintah tersebut :
-t vfat berarti partisi yang ingin anda akses memiliki
filesystem Fat32
-rw anda memperbolehkan super user untuk melakukan
read/write data pada user terebut.
/dev/hda1 adalah letak drive dan partisi anda.
/mnt/windows adalah direktori yang anda buat sebagai
mounting point.
Lalu perintah ini berpasangan dengan perintah :
umount
Perintah ini berguna untuk menonaktifkan partisi dan drive
yang terpasang pada sistem. Apabila drive dan partisi /dev/hda1 telah dalam
kondisi mount pada direktori /mnt/windows, maka untuk menonaktifkannya cukup
ketik perintah berikut :
umount /mnt/windows
16.
pwd
Print
working directory, atau untuk menampilkan nama direktori dimana Anda saat itu
sedang berada.
17. rm
Untuk menghapus
file dan secara default rm tidak menghapus direktori. Gunakan secara hati-hati
perintah ini terutama dengan option -r yang secara rekursif dapat mengapus
seluruh file.
18. rmdir
Untuk menghapus direktori kosong.
19. rpm -ivh namafile.rpm
Perintah ini berguna untuk menginstall program yang
dipaket dalam file berekstensi .rpm. RPM adalah paket kompresi dari Redhat yang
memudahkan dalam instalasi program.
Untuk meng-uninstall program dapat menggunakan perintah
berikut :
rpm -e namaprogram-versiprogram
20. su
Untuk login
sementara sebagai user lain. Bila user ID tidak disertakan maka komputer
menganggap Anda ingin login sementara sebagai super user atau root. Bila Anda
bukan root dan user lain itu memiliki password maka Anda harus memasukkan
passwordnya dengan benar. Tapi bila Anda adalah root maka Anda dapat login
sebagai user lain tanpa perlu mengetahui password user tersebut.
21. tar
Menyimpan dan
mengekstrak file dari media seperti tape drive atau hard disk. File arsip
tersebut sering disebut sebagai file tar. Sintaknya sebagai berikut:
$ tar <aksi> <option>
<file atau direktori>
Contoh:
$ tar -czvf namaFile.tar.gz
/nama/direktori/*
Perintah di atas digunakan untuk
memasukkan semua isi direktori, lalu dikompres dengan format tar lalu di zip
dengan gzip, sehingga menghasilkan sebuah file bernama namaFile.tar.gz
$ tar -xzvf namaFile.tar.gz
Perintah di atas untuk
mengekstrak file namaFile.tar.gz
22.
unalias
Kebalikan dari perintah alias,
perintah ini akan membatalkan sebuah alias. Jadi untuk membatalkan alias dir
seperti telah dicontohkan diatas, gunakan perintah:
$ unalias dir
23. wall
Mengirimkan
pesan dan menampilkannya di terminal tiap user yang sedang login. Perintah ini
berguna bagi superuser atau root untuk memberikan peringatan ke seluruh user,
misalnya pemberitahuan bahwa server sesaat lagi akan dimatikan.
# wall Dear, everyone….. segera
simpan pekerjaan kalian, server akan saya matikan 10 menit lagi.
24. who
Untuk
menampilkan siapa saja yang sedang login. Perintah ini akan menampilkan
informasi mengenai login name, jenis terminal, waktu login dan remote hostname
untuk setiap user yang saat itu sedang login. Misalnya:
$ who
root ttyp0 May 22 11:44
flory ttyp2 May 22 11:59
pooh ttyp3 May 22 12:08
0 comments:
Posting Komentar